Jumat, 16 November 2007

SUKSES MEMBERIKAN MAINAN PADA ANAK

Mainan merupakan salah satu bentuk perhatian dan kasih saying orang tua pada anak. Dalam dunia pendidikan sering menggunakan mainan dalam menanamkan sebuah nilai, sikap, informasi dalain sebagainya pada peserta didik. Yang perlu disadari bahwa dunia bermain bagi anak merupakan suatu bagian yang harus dilewati setiap anak dalam setiap masa perkembangan jiwanya. Apabila masa ini terlewati tanpa permainan maka akan banyak muncul dimasa tua untuk istilah “masa kecil kurang bahagia”.
MAINAN YANG BAIK; adalah mainan yang dapat mendorong dan menguatkan saraf sensorik dan martoiknya serta menambah kreatifitas dan daya khayal anak semakin meningkat. Permainan demikian itu akan memungkinkan anak banyak berbuat secara aktif tidak hanya menikmati permainan saja. Sebagai contoh mobil-mobilan yang belum lengkap atau yang masih berupa onderdilnya saja yang harus dirangkai sendiri.
Beberapa acuan yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam memilih mainan :
Mainan memungkinkan anak banyak berbuat, tidak hanya diam menikmati yang sudah jadi.
Mainan yang diberikan harus sesuai dengan tingkat usia anak.
Mainan yang diberikan selain bentuk dan warnanya yang menarik juga tidak mudah mudah melukai anak dan tahan lama.
Mainan yang diberikan harus dapat menyenangkan hati anak sehingga anak benar-benar dapat menikmati permainannya.

Kadangkala mainan yang kita berikan membuat anak BOSAN BERMAIN. Menurut para ahli disebabkan :
Permainan yang mati, anak hanya tinggal menungu saja (pasif). Anak tidak banyak terlibat dalam merancang dan proses permainan. Misalnya mainan yang tinggal menekan tombol dan sudah beratraksi dan anak tinggal melihat saja. Pertama kali melihat akan sangat senang tertawa, terpingkal dan terbahak tetapi hanya satu haru akan bosan.
terlalu sering membelikan anak mainan, permintaan anak tanpa control akan membuat anak sendiri akan mudah bosan dan minta permianan baru lagi. Sehingga orang tua perlu control dalam memberikan mainan pada anak. Seyogyanya hanya membrikan mainan jika anak dapat memberikan prestasi serti belajar, mengaji atau membantu orang tua.
Permainan yang diberikan pada anak tidak sesuai dengan tingkat usia anak.

Tidak ada komentar: